User Icon Hai pembaca setia! Temukan solusi media online Anda di AMK WebDev.
👋 Selamat Datang di KoranHarian55.com
Portal berita harian yang menyajikan informasi aktual, tajam, dan terpercaya. Terima kasih telah membaca. Tetap bersama kami! 📰

Nama Kasubdit IV Ditkrimsus Polda Sulsel Dicatut untuk Tekan Jurnalis Ketum Perjosi Minta Kapolri Turun Tangan

Adanya Pemberitaan Kapal “Senia” danResky” Diduga Rampok Solar Subsidi Jaringan Mafia BBM di Sulsel Kian Terungkap

MAKASSAR, koranharian55.com Sedang gencarnya pemberitaan media terkait kasus penyalahgunaan BBM solar bersubsidi di Sulawesi Selatan kembali menyeruak. Dua kapal jenis SPOB (Self Propelled Oil Barge) bernama Senia dan Resky, yang disebut-sebut milik H. Daha (Ahda), diduga kuat terlibat dalam praktik penyaluran ilegal solar subsidi milik masyarakat Sulsel ke wilayah Kalimantan Selatanini. Muncul dugaan pencatutan nama seorang perwira polisi, yakni Kasubdit IV Tipidter Ditkrimsus Polda Sulsel, Kompol Jufri Natsir, oleh oknum yang menghubungi sejumlah media dan wartawan.
Oknum tersebut diduga mengatasnamakan Kompol Jufri Natsir untuk menekan para jurnalis agar mengonfirmasi dan meragukan data hasil investigasi yang sudah terbit.
Ketua Umum Perserikatan Journalist Siber Indonesia (Perjosi), Salim Djati Mamma, mengecam keras tindakan tersebut dan menilai hal ini sebagai upaya intimidasi terhadap insan pers serta pencemaran nama baik institusi kepolisian.
“Nama Kasubdit Tipidter dicatut untuk menekan media, ini serius. Jangan sampai oknum yang diberitakan justru mencoba bersembunyi di balik nama aparat. Semua data yang dimuat oleh tim Perjosi bersumber dari investigasi panjang dan valid,” tegas Salim Djati Mamma saat dikonfirmasi melalui selularnya, Senin (13/10).
Bung Salim sapaan akrab Ketum Perjosi menjelaskan, bahwa tim investigasi Perjosi telah menghimpun bukti kuat mengenai aktivitas kapal Senia dan Resky, termasuk rute pelayaran, suplai BBM, serta dugaan keterlibatan pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan celah pengawasan.
“Kami minta pihak Kepolisian, khususnya Subdit IV Tipidter Ditkrimsus Polda Sulsel, agar turun tangan tanpa pandang bulu. Bila ada pihak yang mencatut nama perwira polisi untuk mengintimidasi wartawan, itu harus diusut. Polisi sejati pasti tidak akan membiarkan namanya digunakan untuk melindungi mafia,” ujar Wartawan senior dibidang kriminal ini.
Lebih lanjut, Manmtan Wakil Ketua PWI Sulsel, bidang pembelaan wartawan ini mendesak Kapolri dan BPH Migas agar membuka penyelidikan menyeluruh atas dugaan jaringan “mafia solar” di Sulsel, karena kasus ini tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga menghancurkan kepercayaan publik terhadap penegakan hukum.
“Ini bukan sekadar penyelewengan solar, ini perampokan terhadap hak rakyat kecil. Bila benar ada keterlibatan oknum aparat, maka ini kejahatan berlapis dan harus dibongkar sampai ke akar,” pungkasnya.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, pihak Ditkrimsus Polda Sulsel meminta melapor secara resmi terkait dugaan pencatutan nama Kasubdit Tipidter tersebut. Jelas Kompol Jufri Natsir.
Kasus ini memperlihatkan bahwa di balik bisnis energi bersubsidi yang bernilai triliunan rupiah, masih bercokol jaringan kuat yang bermain di area abu-abu antara hukum dan kepentingan ekonomi.
Perjosi menegaskan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas, demi memastikan bahwa “solar rakyat” benar-benar kembali untuk rakyat. (tim)

AMK WebDev

Bangun portal berita profesional & ringan.

💬 Konsultasi Globe News

Media Online Siap Pakai

Desain menarik, panel redaksi, dan dukungan SEO.

📞 Hubungi Kami News Globe