Maros, koranharian55– Mempersiapkan diri dalam menyambut pelaksanaan Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK), SMA Negeri 12 Maros menggelar hajatan Zikir dan doa bersama.
Kegiatan yang menjadi agenda rutin jelang akhir tahun pelajaran ini, dikemas secara sederhana namun penuh khidmat.
Kegiatan itu dilaksanakan di Mushollah Ar-Ridho SMA Negeri 12 Maros, Senin, (20/3-2023), dihadiri 126 siswa-siswi Kelas XII, terdiri dari 2 rombongan belajar (rombel) jurusan MIPA dan 2 rombel jurusan Ilmu-Ilmu Sosial hadir dalam giat tersebut yang dipandu oleh guru mata pelajaran pendidikan Agama Islam dan Pembina OSIS.
Kegiatan ini merupakan salah satu ikhtiar pihak sekolah dalam rangka mempersiapkan mental para peserta didik sekaligus memohon berkah dari Allah SWT agar pelaksanaan ujian Sekolah berbasis komputer, khususnya internal SMA Negeri 12 Maros dapat berlangsung dengan tertib, lancar, dan aman.
Selain itu, harapan terbesar adalah agar para alumni kelak dapat terserap masuk pada perguruan tinggi negeri atau favorit, baik melalui jalur seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP), seleksi nasional berdasarkan tes (SNBT), maupun jalur seleksi mandiri, dan sebagainya.
Kepada Media ini, Kepala SMA Negeri 12 Maros Muhammad Amin, S.Ag., M.Pd.I mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari penguatan karakter religius.
Menurut Muh Amin, untuk menyikapi perkembangan dan perubahan zaman, tidak hanya dibutuhkan cerdas intelektual, akan tetapi juga harus diperkuat dengan Cerdas Spritual. “zikir dan doa adalah media mendekatkan diri pada Allah SWT, jika kita sudah dekat dan mendapatkan kasih sayang Allah SWT. maka apapun yang kita minta, In Shaa Allah akan dijabah oleh-Nya. Intinya apa yang kami perbuat hari ini adalah sebagai bentuk support kepada siswa sekaligus membekali mereka dengan kekuatan rohaninya”. Jelas Muhammad Amin.
Terkait dengan penyelenggaraan USBK yang akan dilaksanakan akhir bulan Maret 2023, Muhammad Amin menyatakan kondisi siap, baik personil maupun sarana dan prasarana. Sekolahnya telah menyiapkan 30 unit komputer sebagai langkah antisipasi jika ada siswa yang bermasalah dengan androidnya pada saat mengikuti ujian, tuturnya. (SLM)