MAKASAR, KORAN HARIAN 55 — Kesal tidak terima Pupuk bersubsidi sejak beberapa bulan, ratusan petani asal kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone, berencana akan melakukan aksi demonstrasi ke pemerintah setempat.
Salahnseorang ketua kelompok tani, berinisial NW, saat dikonfitmasi, Selasa (23/1/2023) mengaku heran, menurutnya alokasi pupuk subsidi didasarkan pada usulan yang masuk ke dalam sistem elektronik-RDKK (e-RDKK) telah di setor ke penyuluh pertanian untuk dilakukan penginputan.
“Kami telah menyetor data-data para petani sebagai calon penerima pupuk subsidi, tapi setelah penerbitan RDKK, sejumlah petani tidak masuk sebagai penerima, dengan alasan E-KTP tidak aktif,” kata NW, Ketua kelompok tani di Kecamatan Ulaweng.
NW mengaku menyesalkan hal itu, kata dia, para petani yang tidak menerima pupuk tersebut bukan pertama kalinya. “Bahkan ada beberapa petani sudah dua tahun tidak menerima pupuk subsidi, jadi mereka terpaksa membeli pupuk nonsubsidi,” tambahnya.
Lebih jauh, NW menjelaskan para petani di Kecamatan Ulaweng meresahkan hal ini lantaran tanaman jagung mereka sudah waktunya dipupuk.
“Ini sudah waktunya pemupukan tapi sejumlah petani tidak menerima pupuk subsidi bahkan namanya tidak terdaftar sebagai penerima pupuk subsidi,” tuturnya.
NW mengungkapkan, ratusan petani yang mengalami masalah, permasalahan terjadi saat petani tidak menerima pupuk bersubsidi, padahal petani memiliki KTP sebagai syarat penerima pupuk bersubsidi.
“Sebenarnya kami sudah sampaikan ke penyuluh, dengan harapan hari ini bisa ada solusi,” tegasnya.
Sekedar informasi, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa tidak ada kelangkaan pupuk subsidi menjelang masa tanam pada awal tahun 2024.
“Kami sudah buka semua, Permentan (Peraturan Menteri Pertanian) kami ubah dan sudah bisa terima pupuk dengan KTP, yang jelas pertama kami dilantik menteri langsung bisa terima pupuk subsidi dengan KTP (Kartu Tanda Penduduk),” kata Amran kepada media pada acara Hari Anti Korupsi Sedunia 2023 Sinergitas Berantas Korupsi Wujudkan Swasembda Pangan di Auditorium Kementan, Jakarta, Kamis (14/12/2023).
Amran menjelaskan, ia menyadari akan pentingnya pupuk bagi aktivitas tanam. Namun di satu sisi, banyak petani yang mengeluh kesulitan mendapatkan pupuk terutama pupuk subsidi.(lk)