Peliput : Ismaryanti
Editor : Hasanuddin
MAKASSAR, KORAN HARIAN 55 — Komisi 3 DPRD Wajo melakukan kunjungan kerja di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Sulawesi Selatan, membahas solusi banjir dan aktivitas tambang liar.
Rombongan komisi III diterima langsung Sekretaris DLHK Sulsel, Erwin Werianto, di ruang pertemuan Dinas lingkungan hidup, Jalan Urip Sumohardjo No. 269, Gedung H dan J Lantai 3 Kompleks Kantor Gubernur Sulawesi Selatan Makassar, Jumat, (31/05/2024).
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah langkah konkret dibahas untuk menangani permasalahan lingkungan yang terjadi di daerah Wajo.
Salah satu langkah yang diambil oleh DLHK Sulsel adalah melaksanakan penghijauan di daerah hulu, terutama di lahan-lahan kritis yang ada di Wajo. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah banjir dan mengurangi risiko kerusakan lingkungan lebih lanjut.
“Kami segera mengadakan program penghijauan di daerah hulu untuk semua lahan kritis, termasuk yang berada di Wajo,” tutur Sekretaris DLHK Sulsel Erwin Werianto
Erwin juga menyampaikan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Wajo terkait masalah lingkungan dan lahan yang terkena dampak banjir.
“Kami akan melakukan koordinasi dengan Pemda Wajo untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan dan lahan yang terdampak banjir di daerah tersebut,” ujar Erwin.
Pada kunker tersebut, Komisi III juga mengajukan permohonan bibit untuk lahan kritis se-Sulawesi Selatan. Langkah ini diambil untuk mempercepat proses penghijauan dan rehabilitasi lahan-lahan yang telah mengalami degradasi.
Dalam kesempatan yang sama, Komisi III juga meminta DLHK Sulsel untuk segera berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup setempat guna memperoleh data terkait tambang-tambang ilegal yang beroperasi di Wajo. Penertiban tambang liar ini menjadi fokus penting dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah kerusakan yang lebih parah.
Rapat yang berlangsung hangat menegaskan komitmen DPRD Wajo dalam menangani isu-isu lingkungan yang mendesak dan berupaya menciptakan solusi yang berkelanjutan untuk masyarakat dan lingkungan di Sulawesi Selatan. Dengan berbagai langkah yang telah direncanakan, diharapkan permasalahan banjir dan tambang liar di Wajo dapat segera teratasi.(hms/is)