KORAN HARIAN 55 – Gregoria Mariska Tunjung dipastikan meraih medali perunggu dari bulu tangkis tunggal putri Olimpiade Paris 2024 setelah semifinalis Carolina Marin mengundurkan diri dari laga karena cedera, Minggu.
Sedangkan pada semifinal antara Marin melawan He Bingjiao, Marin mengalami cedera lutut kanan. Saat itu, Marin sedang memimpin 21-14, 10-6.
Marin tidak dapat meneruskan permainan, sehingga Gregoria berhak mendapatkan medali perunggu.
Itu adalah medali pertama Indonesia dalam Olimpiade Paris 2024.
Kita patut bersimpati kepada Carolina Marin, tapi kita juga harus angkat topi tinggi-tinggi kepada Jorji.
Pebulu tangkis putri berusia 24 tahun yang dilahirkan di Wonogiri, Jawa Tengah itu telah menyelamatkan gengsi bulu tangkis Indonesia.
Dia juga menyelamatkan wajah Indonesia dalam Olimpiade Paris, walau Merah Putih masih berpeluang mendapatkan medali dari angkat besi yang juga memiliki tradisi mempersembahkan medali kepada Indonesia.
Lain dari itu, masih ada atlet-atlet panjat tebing yang merupakan para penguasa nomor speed, baik putra maupun putri.
Bulu tangkis sendiri, sejak Olimpiade Barcelona 1992, selalu mempersembahkan medali.
Bahkan dalam tujuh dari delapan Olimpiade terakhir, cabang olah raga ini senantiasa menyumbangkan medali emas.
Jorji telah menjaga tradisi medali Olimpiade dari bulu tangkis. Ini adalah konklusi terpentingnya.