WAJO, KORAN HARIAN 55 — Banjir kerap melanda wilayah Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan saat musim hujan tiba.
Curah hujan yang tinggi menjadi penyebab utama terjadinya banjir di daerah ini. Hujan lebat yang berlangsung dalam waktu lama sering menyebabkan sungai-sungai di Wajo meluap dan menggenangi kawasan sekitarnya.
Topografi Wajo yang relatif datar dengan banyak sungai dan aliran air turut memperparah kondisi ini, membuat daerah tersebut rentan terhadap banjir, terutama saat curah hujan meningkat.
Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) di hulu turut menjadi faktor pemicu banjir. Penebangan hutan, aktivitas penambangan liar, dan pembangunan di kawasan aliran sungai menyebabkan erosi tanah dan sedimentasi.
Kondisi ini menghambat aliran sungai dan meningkatkan risiko banjir. Selain itu, pembangunan di bantaran sungai mempersempit aliran air dan mengurangi kapasitas sungai dalam menampung air, sehingga risiko banjir semakin tinggi, khususnya saat hujan deras terjadi.
Sistem drainase yang tidak memadai juga memperburuk situasi. Kurangnya perawatan saluran drainase, penyumbatan, serta kapasitas saluran yang tidak mencukupi menyebabkan genangan air hujan yang sulit surut dan memperparah dampak banjir.
Banjir yang terjadi di Wajo umumnya merupakan akibat dari kombinasi berbagai faktor tersebut. Untuk itu, diperlukan pendekatan terpadu dalam menangani banjir di wilayah ini. Pendekatan tersebut harus melibatkan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan.
