JAKARTA,koranharian55– Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim tidak berkutik ketika disemprot oleh Anggota DPR RI Anita Jacoba Gah dalam rapat bersama Komisi X DPR pada Senin (26/9/2022)
Anita Gah menyoroti tim bayangan yang dianggap membantu kinerja Nadiem Makarim di Kemendikbud Ristek, juga tentang kontribusi atau dampak tim bayangan, hanya sesumbar bahwa dengan adanya organisasi atau tim bayangan yang terdiri atas 400 orang di luar badan kementerian tersebut banyak memberikan bantuan baginya.
Anita menganggap Menteri Nadiem merasa bangga karena mendapatkan tepuk tangan dari pemimpin negara-negara di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Nadiem menyebut bahwa Kementerian yang dipimpinnya mendapat apresiasi saat berbicara di forum PBB, tapi Komisi X DPR RI justru mengkritik sang menteri dengan nada keras dan menyindir Nadiem bahwa saat ini masih banyak persoalan di dunia pendidikan Indonesia
“Kami tidak bisa memberi tepuk tangan itu saat ini karena kenyataannya yang terjadi di Indonesia sangat berbeda dengan apa yang Anda paparkan di PBB sana,” tutur Anita
Anita juga menyebutkan bahwa Komisi X DPR RI sakit hati saat Nadiem Makarim membanggakan ada sekitar 400 tim bayangan untuk mengawasi program mereka.
“Kami anggota DPR RI yang turun ke bawah kami lihat air mata rakyat, anda boleh bangga ditepuktangani di PBB, tapi bagi kami tidak, kami tidak bangga sama sekali” tegasnya.
Menurut Anita, program-program pendidikan yang disodorkan Menteri Nadiem selalu saja berubah, juga menyoroti perubahan anggaran sehingga ada selisih anggaran dengan nominal besar
“Kenapa sekarang diubah lagi, kegiatan-kegiatannya diubah lagi dengan anggaran yang berbeda, bahkan ketika tadi saya hitung, Pak Menteri, itu ada selisih lagi. Saya sudah berulang kali hitung ada selisih sekitar 7 Miliar, apa 7 triliun ini? Saya bingung jadinya. Ada 34 triliun jadi 7 triliun,” papar Anita.
Anita juga menyindir soal tim bayangan yang dibentuk Nadiem itu tak sesuai dengan persoalan pendidikan di Indonesia,karena menurut temuan dilapangan program ada, anggaran ada tapi tidak dirasakan oleh rakyat, sehingga dianggap tidak berhasil,” cecar Anita.
Menyinggung persoalan gaji Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bahwa sampai sekarang banyak guru yang menjerit akibat tak menerima honor, masih banyak guru-guru yang menangis, menayakan kapan mereka terima gaji,mereka tidak tahu mau makan apa.
Bahkan mereka sudah lulus passing grade, sudah lulus segala macam, menayakan gaji mereka, cecar Anita kepada Nadiem Makarim.
Dengan nada tinggi, Anita meminta Nadiem Makarim untuk mendengar jeritan para guru-guru PPPK tersebut
“Denger itu dong pak menteri, Itu yang harus dipikirkan jika Anda mau ditepuk tangani oleh seluruh rakyat Indonesia,” ucap Anita
Menurut Anita, tak seharusnya Nadiem Makarim banggakan tim bayangan tersebut jika tidak berdampak pada kesejahteraan guru-guru dan pendidikan Indonesia.
“Anda dengan bangganya (bilang) ada 400 tim bayangan, pertanyaannya , tim bayangan yang Anda banggakan itu, apa dampak positifnya untuk Indonesia. Kenapa masih banyak persoalan di daerah 3T,” serang Anita.(*)