Jangan Isi Radiator Pakai Air Biasa, Dapat Menghambat Pendinginan

KORAN HARIAN 55 — Mengisi radiator menggunakan air biasa bisa merusak komponen. Fungsi Radiator yang merupakan bagian dari sistem pendinginan mobil butuh cairan khusus alias coolant yang memang didesain tahan suhu panas tinggi.

Saat mesin bekerja pergerakan komponen internalnya menghasilkan panas yang seiring waktu meningkatkan suhu menjadi sangat tinggi.

Transfer suhu panas menjadi dingin dan sebaliknya dilakukan oleh radiator menggunakan coolant yang bersirkulasi. Coolant bersuhu panas dari area mesin masuk ke radiator yang menurunkan temperaturnya.

Coolant temperatur rendah itu kemudian disirkulasikan kembali ke area mesin untuk membantu pendinginan.

Berdasarkan fungsi ini coolant butuh spesifikasi khusus, salah satunya tahan panas di atas 100 derajat celsius. Jika radiator diisi air biasa, yang titik didihnya sekitar 100 derajat celsius, maka bisa menghambat proses pendinginan mesin.

Selain bikin mesin cepat overheat, penggunaan air juga membawa dampak buruk lainnya seperti menimbulkan korosi karena penguapan. Sementara coolant punya kandungan zat anti karat.

Pertama, Inorganic Additive Technology (IAT), biasanya cocok untuk kendaraan tua dan perlu diganti setiap 2 tahun atau sekitar 38.000 km.

Kedua, Organic Acid Technology (OAT), dapat digunakan dalam jangka waktu lima tahun atau sekitar 80.000 km.

Ketiga, Hybrid Organic Acid Technology (HOAT), merupakan versi lebih diperbarui dari OAT dan jadwal penggantian sama.

Ketiga jenis coolant memiliki fungsi dan jadwal penggantian berbeda, sehingga penting untuk memilih jenis coolant sesuai kebutuhan kendaraan.(*)