Ketum Perjosi : Kenapa Sabu Semakin Merajalela di Pinrang? Polisi Mana? Siapa Aktor Dibalik Keberanian Bandar Narkotik.

PINRANG, KORAN HARIAN 55 –Merajalelanya peredaran Narkotika jenis sabu-sabu di Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang, yang dikenal dengan Loket milik Darita, membuat Ketua Umum Perserikatan Journalist Siber Indonesia (Perjosi), Salim Djati Mamma, angkat bicara.

“Kami sudah melakukan investigasi dilokasi peredaran, ada sebuah gardu atau loket di Kecamatan Paleteang terang-terangan melakukan transaksi narkoba, yakni di Kampung Duri Kecamatan Paleteang Kabupaten Pinrang.

Mantan Dirut Harian Ujungoandang Ekspres (Upeks) ini menejlaskan, setelah menerima informasi dari warga dan menghubungi Kasat Narkoba, namun jawabannya akan dilakukan penyelidikan, sedangkan bukti berupa video dan foto-foto transaksi sudah kami kirimkan, namun tetap mengelak dengan alasan pelaku tidak ditemukan, padahal kami melihat peredaran tetap aktif” tegasnya.


Bung Salim, sapaan mantan Wakil Ketua PWI Sulsel ini menegaskan, bersama tim sejak beberapa bulan melakukan penelusuran terkait maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkotika jenis sabu, dikarenakan adanya transaksi yang dilakukan secara terang-terangan di di Kampung Duri, Kecamatan Paleteang, ironisnya tempat mereka yang dijukuki Loket DRT lokasinya hanya berkisar 500-700 meter dari Kantor polsek, kantor Kecamatan danKantor Koramil.

“Kami sudah melihat aktivitas para pengedar Narkoba jenis Sabu, dengan cara mendatangi loket setelah mendapatkan info dari warga, dan dilokasi itu kami melihat beberapa orang membeli barang berupa sabu yang dikemas didalam pipet sedotan,harga jual Rp130 ribu dan Rp 180 ribu per sachetnya” tuturnya.

Ia juga menambahkan, jika sudah melakukan konfirmasi kepada Kasat Reskrim Polres Pinrang, Iptu Fitri Mattika, keesokan harinya baru turun ke lokasi, dan hanya berhasil membongkar gardu atau loket itu. Namu keesokan harinya hanya beberapa meter dari lokasi pembongkaran loket tersebut, dibuat lagi loket yang telah di cat berwarna hitam.
“Kami Kembali cek, saat kami akan kelokasi masuk dekat jembatan, wiri salo’ dikampung duri beberapa personil mereka terlihat duduk memantau dari jauh, ada yang memegang Handy Talkie (HT) dengan mengendarai sepeda motor, dekat bengkel kami masuk kedalam gang, kita masuk ke loket buat transaksi, jika dikatakan tidak ada pelaku, itu bohong, karena dilakukan secara terang-terangan” tegas Bung Salim, saat dihubungi Jumat (20/09/2024)
Ketum Perjosi akui sangat kecewa dengan sikap Pimpinan Kepolisian, Kapolres Pinrang AKBP Andiko Wicaksono dan Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian Ryacudu Djayadi, karena beberapa kali duhubungi untuk mengkonfirmasi beberapa kasus yang ada di Wilayah Hukum, baik melalui telepon selular maupun WhatsApp, namun jangankan diangkat, dibalaspun tidak, jelasnya.
“Bukan ditangkap, malah menambah loket lagi, serta di kampung duri, juga malah dibuka, dimana lagi masyarakat mau mengadu, jika Polisi sepertinya tidak berdaya. Saya berharap Kapolri Pak Jenderal Listyo Sigit Prabowo, perintahkan Irwasum untuk menurunkan tim, melihat langsung, peredaran narkoba di beberapa kabupaten, dalam wilayah hukum Polda Sulsel” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan salah seorang warga Pinrang berinisial AM mengaku sudah mencoba membuktikan aktivitas para pengedar Narkoba jenis Sabu, dengan cara mendatangi loket untuk melihat beberapa orang membeli barang berupa sabu yang dikemas didalam pipet sedotan,harga jual Rp130 dan Rp 180 ribu per sachetnya.
Bahkan Am akui, dirinya berhasil mengabil gambar saat warga sedang melakukan transaksi pembelian.
Untuk membuktikan ucapannya itu, AM mengaku datang lokasi itu dan memotret dari dekat gardu tempat transaksi narkoba di daerah tersebut yang berada disekitar pinggir sungai (wirisalo) samping sebuah lembaga perguruan tinggi yang ada disana.
“Saya buktikan sendiri dengan mendatangi lokasi itu untuk memotret suasana, dan disana saya melihat orang transaksi barang yang diduga narkotika,” kata dia

Am akui, sangat prihatin atas maraknya peredaran narkoba di Kabupaten Pinrang. Bukan tanpa sebab, AM merasa, akibat dari maraknya penyalahgunaan narkotika jenis sabu, tindakan kriminal makin meningkat di wilayah tersebut.

Ia juga mengungkapkan, jika transaksi jual beli narkoba di Pinrang sudah dilakukan terang-terangan. Bahkan kata dia tempat sejenis loket atau gardu di Kampung Duri Kecamatan Paleteang secara terang-terangan diduga melakukan transaksi penjualan narkoba.

“Ada sebuah gardu atau loket di Kecamatan Paleteang terang-terangan melakukan transaksi narkoba, yakni di Kampung Duri Kecamatan Paleteang Kabupaten Pinrang, kami merasa prihatin karena banyak tindakan kriminal terjadi di daerah kami,” tuturnya,
Ironisnya kata AM, loket tersebut berada tidak jauh dari kantor Polsek Paleteang dan Kantor Camat. AM bahkan mengaku hanya berjarak sekitar 500 meter.

“Saya harus laporkan ini supaya petugas tahu dan begitu miris melihat peredaran narkoba yang semakin marak dan berakibat pada meningkatnya pencurian. Ada yang kecurian onderdil mobil, helm dan lainnya,” ungkapnya. (tim)