MAKASSAR, KORAN HARIAN55.COM – Adanya kelangkaan akan bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar bersubsidi, untuk masyarakat di wilayah Sulsel diperjual belikan oleh pihak semua pemilik SPBU, untuk perusahaan industri.
Hal itu dikatakan Ketua umum perserikatan Journalist Siber Indonesia (Perjosi), Salim Djati Mamma, saat dihubungi via selularnya Kamis (14/12/2023),
Bung Salim, sapaan akrab adik kandung mantan Wakabareskrim Polri, Irjen Pol Dr H Syahrul Mamma SH MH, ini menyayangkan kepihak Polisi dan Pertamina seolah tutup mata, melihat antrian dijalan, para pemilik kendaraan yang antri tidak mendapatkan jatah BBM jenis Solar, karena sudah diambil oleh pihak Perusahaan, yang seharusnya menggunakan BBM jenis Solar Industri.
“contoh di beberapa SPBU dibeberapa Kabupaten, dan khususnya yang saya lihat sendiri, di SPBU Caile dan Ela-ela serta labang porong di Kota Bulukumba, adanya antrian mobil perusahaan industri milik PT Purnama (PKN), dan Harpia, Agung Perdana yang seharusnya menggunakan solar industri, malah mengambil ke SPBU itu” tegas Bung Salim.
Bung Salim menduga ada permainan antara pihak SPBU dan perusahaan industri terjadi persengkongkolan dalam pendistribusian BBM jenis solar.
“saya melihat ada persekongkolan, karena seperti pihak industri membagi diri ke beberapa SPBU, tidak masuk akal bbm jenis solar antara jam sepuluh dan sebelas pagi sudah habis, setelah melayani mobil milik perusahaan industri. Saya berharap agar pihak penegak hukum dan Pertamina jangan hanya diam, karena kelangkaan ini terkesan jatah bbm jenis solar dimonopoli oleh pihak industri dalam pemberian jatah ke Masyarakat yang membutuhkan” tegasnya.
Diketahui dari pemberitaan sebelumnya, Ketua DPC LSM Gerak Indonesia Udhin Karim menemukan, salah satu pengompren diketahui berinisial ( BT ) saat timnya melakukan investigasi lokasi yakni SPBU Caile, saat dikonfirmasi terkait dokumen yang dimilki mengatakan ada, namun setelah di di klaririfikasi ternyata palsu karna rekomendasi desa yang sudah di scene, dengan menggunakan kendaraan roda empat jenis pickup Gren max dan Suzuki Kerry masing-masing memuat 1 ton.
Ia menambahkan, BT sudah melakukan pemalsuan dengan menyalahgunakan rekomendasi palsu, ditambah lagi terjadi pembodohan massal terhadap masyarakat, karena BBM yang di angkut bukan ke petani malah ke seseorang diketahui berinisial (AN) seperti yang sebut salah satu pengompreng “ucapnya
Kasat Reskrim Polres Bulukumba AKP Abustam saat dikonfirmasi, melalui chat WhatsApp nya, Selasa (14/12/2023) mengatakan, akan minta anggotanya untuk turun melihat, namun hingga berita diturunkan tidak ada seorangpun pihak Polres yang memantau kegiatan dari SPBU itu.
Bendahara pihak PT PKN, diketahui Bernama Umi, saat dikonfirmasi mengatakan tidak ada keterkaitan Kerjasama, selama ini sebagai pelanggan biasa, namun saat setelah pengisian ke Mobil truk milik PKN, tidak ada terjadi transaksi pembayaran, mereka hanya mencatat dan pihak PKN mencoba melakukan mediasi ke pihak LSM, agar berita diredam.
Dari pantauan tim dilapangan, keberanian pihak SPBU dalam melayani para perusahaan industri, karena ada beberapa pejabat yang terlibat, termasuk menjual nama Bupati, dan beberapa perusahaan industri di Bulukumba yang membeli bbm jenis solar, diduga milik Bupati dan rekannya, seperti nama pengusaha berpengaruh seperti AS, pemilik PT Purnama, sedangkan PT Harpiah pemiliknya diketahui Bernama HS, PT Agung Perdana milik AG mantan narapidana kasus korupsi suap terkait kasus proyek di Bulukumba. (tim)