MAKASSAR, KORAN HARIAN 55 – Ketua Umum (Ketum) Perserikatan Journalist Siber Indonesia (Perjosi) Salim Mamma Kecam tindakan arogan Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Danau Tempe, Andi Dedy ke Warga, dengan menghina bahkan mengancam seorang Perempuan warga Kabupaten Wajo, hanya karena status di Facebook.
Hal itu disampaikan saat dihubungi disalah satu café dibilangan Jalan Hertasning Makassar, Senin (26/02/24).
Bung Salim sapaan akrab Ketum Perjosi sangat menyayangkan masih ada direksi BUMD yang punya mental dan Bahasa yang tidak mencerminkan kelasnya, hanya karena warga tersebuit tidak jadi pasang meteran PDAM dan membuat status langsung marah.
“harusnya sekelas Direktur PDAM tidak mengeluarkan kata-kata kasar dan menghina, apalagi terhadap seorang Wanita single parents (Orang Tua Tunggal) yang harusnya di bantu, bukan dihina. jangan hanya karena tidak jadi pasang air PDAM dan membuat status langsung marah, sebagai pimpinan dari pelayanan masyarakat, seharusnya Direktur PDAM Wajo tidak bertindak ceroboh”, tegas Bung Salim.
Lanjut Bung Salim berharap, PJ Bupati jangan mempercayakan kepada orang yang hanya memperlihatkan sikap arogan dan sombong.
“PJ Bupati harus copot Direktur PDAM, agar tidak ada lagi Ismaryanti berikutnya yang dihina dan diancam hanya karena status dan batal pasang air PDAM” tambahnya.
Bung Salim menambahkan, wajar Ismaryanti membuat status demikian, karena selain warga masyarakat Wajo, Anti Jhoey sapaannya, adalah seorang koresponden dari koranharian55.com (55 media group) untuk wilayah Kabupaten Wajo, tuturnya.
“Wajar jika Ismaryanti selalu melakukan kontrol, karena dia salah seorang jurnalis yang bertugas di wilayah Kabupaten Wajo, jadi salah bila Direktur PDAM Wajo Andi Dedy, berani mengancam dan menghina orang” ketusnya.
Ditempat terpisah, Ismaryanti saat dihubungi via selularnya mengatakan, Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Danau Tempe, Andi Dedy diduga ancam warga dengan pukulan gegara tersinggung soal status Facebook.
Anthy Joey menambahkan, ancaman tersebut dilontarkan didepan khalayak publik.
“Seandainya kamu laki laki, saya sudah pukul,”jelas korban, Anti Joey Senin (26/02/24).
Anti mengungkapkan, permasalahan ini berawal ketika dirinya hendak memasang kilometer air, Kala itu dirinya menghubungi PDAM namun belum diindahkan dengan alasan stok kilometer air kosong sambil menunggu stok tersedia.
“Waktu itu saya mau pasang sambungan air di PDAM tapi tidak dilaksanakan. Alasannya tidak ada kilometer masih menunggu dari luar kota,” jelas Anti Jhoey.
Adanya informasi itu, Anti kemudian berinisiatif mencari kilometer bekas dari sejumlah kerabatnya, dan sempat menghubungi petugas PDAM Wajo, membatalkan permohonannya, tutur Anti.
Anehnya, setelah ia mendapat kilometer bekas dan melaporkannya ke PDAM, tiba-tiba seorang petugas menghubungi kalau stok kilometer sudah tersedia., dengan biaya pemasangan kilometer yang disampaikan petugas yakni sebesar Rp1,4 juta.
“Ada yang hubungi saya untuk pasang katanya sudah siap alatnya tapi harus bayar dengan jumlah sekian ditambah biaya crossingan pipa,” tambahnya.
Namun, dirinya menolak tawaran itu dan mengira adanya permainan sehingga ia melampiaskan kekesalannya dengan membuat status via Facebook.
“Saya buat status di Facebook, tapi dia (Direktur) malah tersinggung,” jelas Anthy.
Dengan status tersebut, Andi Dedi hendak kembali menghubungi Anthy Joe berulang kali, bahkan sempat mengeluarkan kata-kata yang merendahkan.
“Jangan pasang air kalau tidak ada uangmu,” tulis Andi Dedi dalam pesan Whatsapp.
Dikutip dari harian tribun timur.com , Direktur PDAM Andy Dedy saat dihubungi menegaskan tidak ada yang perlu ditanggapi terkait hal ini.
“Tidak ada yang perlu saya tanggapi,” singkatnya.(*)