Ketum Perjosi Akan Temui Presiden Prabowo, Terkait Temuan Sekitar 1 Juta Peserta Didik PKBM Siluman.

JAKARTA, KORAN HARIAN 55 – Adanya temuan dugaan data jumlah peserta didik “siluman” Sekitar 1 Juta, di pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) untuk semester Genap Tahun Ajaran 2024/2025, sehingga Ketua Umum (Ketum) Perserikatan Journalist Siber Indonesia (Perjosi) segera akan menghadap Presiden RI Prabowo Subianto, dalam waktu dekat ini.

Hal itu diungkapkan Ketika dihubungi via selularnya, Sabtu (25/01/2025).

Bung Salim sapaan akrab Ketum Perjosi ini menuturkan, dalam catatan terbaru dari Dapodik, jumlah peserta didik di PKBM untuk semester Genap Tahun Ajaran 2024/2025 hingga 25 Januari 2025 tercatat sebanyak 695.798. Sementara pada semester Ganjil T.A. 2024/2025, jumlah peserta didik mencapai 1.774.131, ada selisih jumlah setiap tahunnya lebih dari satu juta peserta didik.

“ini sangat berkaitan dengan temuan tim di beberapa PKBM di Sulsel diduga fiktif alias abal-abal, menjadi pertanyaan kemana 1.078.333 peserta didik PKBM yg terdaftar semester lalu?” tegasnya.

Mantan Dirut Harian Ujungpandang Ekspres (Upeks) mengaskan, bahwa fenomena dugaan PKBM siluman menjadi ancaman serius bagi kredibilitas sistem pendidikan di Indonesia.
“Selisih Angka yang sangat tinggi pada semester Ganjil T.A. 2024/2025 dengan semester Genap T.A. 2024/2025 sangat berpotensi adanya masalah integritas dalam pencatatan peserta didik di PKBM dan penyelewengan dana BOP Kesetaraan Triliunan Rupiah per tahun” tambah Eks Wakil Ketua PWI Sulsel.


Ia menambahkan, secara khusus, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menunjukkan data yang mencolok, pada semester Genap T.A. 2024/2025, jumlah peserta didik PKBM tercatat hanya 30.625, jauh lebih rendah dibandingkan dengan semester Ganjil yang mencapai 92.283. Data ini menunjukkan adanya selisih 61.658 peserta didik yang menunjukkan ketimpangan signifikan dalam angka pendaftaran yang perlu diinvestigasi lebih lanjut.
“Dalam pertemuan dengan Bapak Presiden Prabowo Subianto, menjadi langkah penting atas masalah ini. Kami berencana untuk melaporkan temuan ini langsung dengan Pak Prabowo” imbuhnya Ketum Perjosi.


Wartawan senior dibidang kriminal ini juga mengungkapkan, dengan perkiraan potensi kerugian negara 1 juta siswa fiktif setiap tahunnya jika diasumsikan siswa paket A 10% , paket B 30% dan paket C 60% berdasarkan sasaran dan anggaran BOP Kesetaraan – Kemdikdasmen, Rp.1.Triliun Delapan puluh Milyar rupiah, ditambah 450 Milyar rupiah, ditambah 130 Milyar rupiah, sejumlah 1 Triliun 660 Miliar rupiah.
“Rp.1,66 Triliun pertahun, ini sangat layak di proses, dengan asumsi 1 jt PD fiktif, paket C: 60% x 1 jt x 1,8 jt + paket B: 30% x 1 jt x 1,5 jt + paket A: 10% x 1 jt x 1,3 juta, tutupnya.


Perkiraan jumlah dana BOP yang dialokasikan untuk Sulawesi Selatan pada tahun 2025 adalah, Paket A (setara SD): 11% dari 92.283 peserta didik = 10.150 peserta didik.

Paket B (setara SMP): 31% dari 92.283 peserta didik = 28.600 peserta didik.

Paket C (setara SMA): 58% dari 92.283 peserta didik = 53.493 peserta didik Rp.13.195.000.000 + 42.900.000.000 + 96.287.400.000 = 152.382.400.000.

Data dari tribunnews, total jumlah anak tidak sekolah (ATS) yang dilaporkan berdasarkan data Kemendikbudristek adalah sekitar 512.370 siswa. (tim).